Pesan Kadis Pendidikan Kab. Pacitan Tentang Program Belajar - mediaportalpacitan.com

Breaking

SELAMAT DATANG DI MEDIA PORTAL PACITAN

Senin, 10 Juni 2024

Pesan Kadis Pendidikan Kab. Pacitan Tentang Program Belajar

foto: Kepala Dinas Pendidikan Kab. Pacitan Budiyanto menyampaikan program " Merdeka Belajar"

Senin, 10 Juni 2024

Mediaportalpacitan.com
Pacitan - Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan, kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristik) Republik Indonesia (RI) menginginkan kurikulum merdeka belajar diintervensi kepada sekolah penggerak dengan implementasi lima program (P5).

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan Budiyanto menyampaikan kepada awak mediaportalpacitan.com, bahwa implementasi lima program untuk mendukung kurikulum belajar dengan penguatan SDM sekolah, pembelajaran yang berorientasi pada kompetensi dan pengembangan karakter, perencanaan berbasis data, digitalisasi sekolah dan pendampingan konsultatif dan asimetris serta kebijakan merdeka belajar merupakan langkah untuk mentransformasikan pendidikan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang unggul. 

"Kurikulum merdeka belajar merupakan wujud dari kebebasan berpikir dan berinovasi secara mandiri dan kreatif yang berfokus pada peserta didik, artinya kurikulum Merdeka telah menjadi isu yang hangat dalam dunia pendidikan di Indonesia. Konsepnya yang memberikan kebebasan kepada sekolah dan guru untuk mengatur pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan potensi siswa, telah menarik perhatian banyak pihak. Namun, seperti halnya dengan setiap perubahan besar, implementasi Kurikulum Merdeka tidaklah tanpa tantangan dan kendala," kata Budi.

Kemudian lanjutnya, salah satu keunggulan utama dari Kurikulum Merdeka adalah fleksibilitasnya. Dalam kurikulum ini, sekolah dan guru memiliki kebebasan untuk menentukan metode pembelajaran yang paling efektif dan relevan dengan kondisi lokal. Hal ini memungkinkan siswa untuk belajar dengan lebih menyenangkan dan bermakna, karena materi pembelajaran dapat disesuaikan dengan minat dan bakat mereka. Dengan demikian, Kurikulum Merdeka dapat membantu mengatasi masalah kurikulum yang terlalu kaku dan kurang relevan dengan kebutuhan siswa. Selain itu, Kurikulum Merdeka juga mendorong kreativitas dan inovasi dalam proses pembelajaran. Guru dapat mengembangkan metode pembelajaran yang interaktif dan menarik, sehingga siswa dapat aktif berpartisipasi dalam proses belajar-mengajar. Dengan demikian, siswa tidak hanya menjadi pasif dalam menerima informasi, tetapi juga terlibat secara aktif dalam membangun pengetahuan dan keterampilan. Kurikulum Merdeka memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kolaborasi, dan problem-solving, yang sangat penting dalam menghadapi tantangan masa depan.

"Kurikulum Merdeka adalah langkah awal yang penting dalam membangun pendidikan yang lebih relevan dan berkualitas di Kabupaten Pacitan. Dengan memberikan kebebasan kepada sekolah dan guru, kurikulum ini dapat menciptakan generasi muda yang kreatif, inovatif, dan siap menghadapi perubahan yang terjadi di masa depan. Namun, implementasi yang sukses membutuhkan komitmen dan kerjasama dari semua pihak terkait. Pemerintah perlu memastikan adanya sumber daya yang cukup, pelatihan yang memadai, dan pemantauan yang berkala untuk memastikan keberhasilan Kurikulum Merdeka," tambahnya.

Kemudian melalui Profil Pelajar Pancasila menjadi bentuk dukungan atas visi misi presiden dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik, ada
6 Dimensi Profil Pelajar Pancasila
 dengan upaya melakukan kebijakan "Merdeka Belajar" dalam menumbuhkan penguatan karakter melalui 6 Profil Pelajar Pancasila, melalui Kurikulum Merdeka, berikut adalah hal yang termasuk elemen kunci dari setiap 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila yakni,

1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (YME), dan berakhlak mulia
Dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia memiliki 5 elemen kunci, yang terdiri dari:

Akhlak beragama (Penghayatan atas sifat-sifat Tuhan dalam pelaksanaan ritual ibadah atau sembahyang sepanjang hidup).
Akhlak pribadi (Mewujudkan rasa sayang, peduli, hormat, dan menghargai pelajar ke dirinya sendiri).
Akhlak kepada manusia (Pelajar Pancasila bersusila, bertoleransi dengan penganut agama dan kepercayaan lain dalam menjaga kerukunan hidup).
Akhlak kepada alam (Pelajar Pancasila perlu berakhlak mulia, bertanggung jawab, rasa sayang, dan peduli pada lingkungan alam sekitarnya).
Akhlak bernegara (Pelajar Pancasila paham akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara, dengan menempatkan kemanusiaan, persatuan, kepentingan, serta keselamatan bangsa/negara).
2. Berkebinekaan Global
Pelajar Pancasila penting untuk bisa mempertahankan identitas, budaya luhur, lokalitas yang juga bisa harus tetap terbuka dengan budaya lain untuk budaya baru yang bersifat positif.

Dimensi berkebinekaan global pada Profil Pelajar Pancasila memiliki elemen kunci, yaitu:

Mengenal dan menghargai budaya
Kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi antar sesama
Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengamalan kebhinekaan
Berkeadilan sosial
3. Bergotong Royong
Bergotong royong adalah kemampuan Pelajar Pancasila untuk melakukan aktivitas bersama-sama dengan suka rela, sehingga membuat pekerjaan menjadi lebih ringan.

Elemen-elemen dari bergotong royong yaitu:

Kolaborasi (Kemampuan bekerja bersama dengan perasaan senang sekaligus untuk menunjukkan sikap positif terhadap orang lain).
Kepedulian (Dengan bertindak proaktif pada kondisi di lingkungan fisik dan sosial di sekitar).
Berbagi (Memberi dan menerima semua hal yang penting bagi kehidupan pribadi/bersama).
4. Mandiri
Profil Pelajar Pancasila selanjutnya mandiri, yaitu pelajar mampu bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya.

Elemen kunci dari karakteristik mandiri terdiri dari:

Pemahaman diri dan situasi yang dihadapi
Regulasi diri
Kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi
5. Bernalar Kritis
Bernalar kritis merupakan Profil Pelajar Pancasila yang mampu secara objektif memproses informasi dengan baik.

Elemen dari bernalar kritis adalah sebagai berikut.

Memperoleh dan memproses informasi/gagasan
Menganalisis dan mengevaluasi penalaran
Merefleksi pemikiran dan proses berpikir dalam pengambilan keputusan.
6. Kreatif
Pelajar Pancasila perlu kreatif, yang mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal. Selain itu karya tersebut tentunya harus bisa bermanfaat, punya arti, serta berdampak baik.

Elemen kunci dari kreatif yaitu:

Menghasilkan gagasan yang orisinal
Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
Keenam karakteristik Profil Pelajar Pancasila ini bisa terwujud melalui nilai-nilai budaya Indonesia dan Pancasila.

"Narasi diatas merupakan penjelasan tentang dimensi Profil Pelajar Pancasila yang perlu diketahui oleh para pelajar, dan harapanyapun agar bisa menjadi Pelajar Pancasila yang teladan," pungkasnya.

Editor : Agus Hermawan

Tidak ada komentar: