Minggu, 17 Desember 2023
Mediaportalpacitan.com
Pacitan - Kepala desa Mangunharjo, Kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan, Joko Sumaryanto memberikan klarifikasi pemberitaan mengenai dana monitoring dan evaluasi dari Kejaksaan Negeri Pacitan di Desa Mangunharjo saat adanya laporan pertanggungjawaban tahun anggaran 2022.
Munculnya tulisan tersebut dirinya mengakui adanya gejolak dalam masyarakat, dimana mereka ada yang dapat mengerti arti dan makna tulisan dan ada yang tidak. Padahal menurut Joko Sumaryanto sendiri, penulisan tersebut sudah sesuai dengan surat yang masuk. Adapun anggaran sebesar 5 juta kegiatan monitoring dan evaluasi aset desa tersebut bersumber dari APBDes untuk makan minum dan pengadaan ATK. Kegiatan tersebut membawa manfaat yang sangat besar bagi desa, utmanya dalam hal tata kelola dan pencatatan aset milik desa.
“Itu hasil pemaparan saya, pertanggungjawaban anggaran di tahun 2022 dalam bentuk pemaparan akhir tahun dan yang kami undang lengkap karena itu merupakan pertanggungjawaban desa,” katanya di kantor redaksi Nusantarapos, Minggu (17/12/23).
Lebih lanjut, ia juga menyadari bahwa kontroversi yang berhembus di masyarakat tersebut perlu diluruskan dengan sebenar-benarnya, sehingga tidak lagi ada prasangka yang buruk dari masyarakat.
“Munculnya terkait dengan istilah pembinaan dan monitoring aset desa oleh Kejaksaan Negeri Pacitan. Jadi itu dasar kegiatannya ada, cuman permintaan dari Pemerintah Kabupaten dalam hal ini Dinas PMD dan program pelaksanaannya riil. Ini juga tidak diubah dan dikurangi” terangnya.
Kepala Desa Mangunharjo pun memaklumi bahwa dalam memimpin masyarakat pasti ada antara yang cocok dengan yang tidak. Namun bagi dirinya justru ini akan menjadi pembelajaran bagi ketransparansian kepada masyarakat Desa Mangunharjo dalam melakukan kemajuan pembangunan di desanya.
“Saya berharap masyarakat desa mau untuk bersama-sama mewujudkan Desa Mangunharjo ini ke depan lebih maju dan lebih makmur dalam pembangunan sehingga menjadi contoh yang baik bagi desa lainnya. Untuk permasalahan yang terjadi ini, mungkin karena kekurang pahaman dalam mencerna arti dari kata-kata kami juga akan melakukan penjelasan ulang kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya agar semua masyarakat dapat memahami apa yang telah menjadi isu di desa ini,” pungkasnya.
Editor : Agus Hermawan
Kontributor : Joko Wiyono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar