Menyongsong Tahun Ajaran 2024, 2025 Dengan Gerakan Transisi PAUD Ke SD - mediaportalpacitan.com

Breaking

SELAMAT DATANG DI MEDIA PORTAL PACITAN

Senin, 04 Maret 2024

Menyongsong Tahun Ajaran 2024, 2025 Dengan Gerakan Transisi PAUD Ke SD

Foto; Kepala Dinas Pendidikan Kab. Pacitan Budiyanto saat memaparkan Transisi peserta didik PAUD ke SD

Senin, 4 Maret 2024

Mediaportalpacitan. com
Pacitan - Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada Taman  Kanak-kanak(TK) Sekolah Dasar (SD),  Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). 

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan Budiyanto menegaskan terkait gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, hal ini menjelaskan sebuah gerakan bersama yang mendasari transisi peserta didik PAUD ke SD sederajat dengan cara yang menyenangkan dan dimulai sejak tahun ajaran baru. 

" Saat ini, miskinsepsi pratik pembelajaran pada Pendidikan anak usia dini dan SD masih sangat kuat di masyarakat. Kemampuan yang dibangun pada anak di PAUD sangat berfokus pada calistung dan dianggap sebagai satu - satunya bukti keberhasilan belajar. Kemampuan calistung dipahami dengan sempit, dan dianggap dapat dibangun secara instan. Tes calistung masih diterapkan sebagai syarat masuk SD, dan patahan pembelajaran antara PAUD dan SD, " kata Budiyanto. 

Lanjut Budiyanto, membangun kemampuan pada anak perlu dilakukan secara bertahap dan dalam cara yang menyenangkan agar manfaat baik dari pembelajaran tercapai. Dengan metode ini agar anak merasa senang dalam belajar, anak percaya bahwa dirinya pasti bisa asalkan mau berusaha, anak mampu mengelola emosi dan menghargai orang lain, anak dapat merawat diri dan barang - barang yang menjadi tanggung jawab diri, anak paham kata dan keterkaitannya dengan huruf serta bunyinya dan seterusnya. 

" Kita perlu mengakhiri miskonsepsi tentang pembelajaran mulai dari sekarang. Transisi PAUD ke Pendidikan dasar perlu berjalan dengan mulus,  proses belajar - mengajar di PAUD dan pendidikan dasar kelas awal harus selaras dan berkesinambungan. 
Setiap anak memiliki hak untuk dibina agar mendapatkan kemampuan fondasi yang holistik, bukan hanya kognitif melainkan juga kematangan emosi, kemandirian, kemampuan berinteraksi, dan lainnya, " konsep yang disampaikan. 

Kemudian kemampuan literasi dan numerasi dibangun bertahap
Kemampuan dasar literasi dan numerasi dibangun mulai dari PAUD, namun secara bertahap dan dengan cara yang menyenangkan, 
siap sekolah adalah proses, bukan hasil
Siap sekolah, bukanlah upaya pelabelan antara anak yang sudah siap atau belum siap, melainkan sebuah proses yang perlu dihargai oleh satuan pendidikan dan orang tua yang bijak

"Dengan keterlibatan semua pihak, setiap anak dapat mendapatkan kemudahan dalam bertransisi dari PAUD ke pendidikan dasar, sehingga:
Untitled design, 
peserta didik PAUD dapat terus melanjutkan prosesnya untuk mendapatkan kemampuan fondasi saat di SD, " tuturnya. 

Peserta didik SD yang tidak pernah mengikuti PAUD, tetap mendapatkan haknya untuk mendapatkan pembinaan kemampuan fondasi, sehingga memiliki pijakan yang kuat untuk memeroleh pembelajaran selanjutnya.

"Untuk mewujudkan proses transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, satuan pendidikan perlu, Menghilangkan tes calistung dari proses penerimaan peserta didik baru pada pendidikan dasar. Menerapkan masa belajar bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama​. 
 Menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondasi anak yang dibangun secara kontinu dari PAUD hingga kelas dua pada pendidikan dasar silabus dan Alat Bantu Pembelajaran, " pungkasnya. 

Editor/penulis : Agus Hermawan

Tidak ada komentar: