Miris! Nasip Penarik Bentor Di Pangkalan RS. dr. Darsono - mediaportalpacitan.com

Breaking

SELAMAT DATANG DI MEDIA PORTAL PACITAN

Selasa, 14 Maret 2023

Miris! Nasip Penarik Bentor Di Pangkalan RS. dr. Darsono

Selasa, 14 Maret 2023 (15.31)

Mediaportalpacitan.com
Pacitan - Seiring perkembangan zaman dan tehnologi alat transportasi becak semakin ketinggalan, berbeda di era 75 - 95  becak dibilang sebagai alat transportasi yang masih dibutuhkan masyarakat. 
Berbeda  dengan era yang serba modern ini, walaupun becak sudah termodifikasi dengan becak motor (bentor) namun pendapatannyapun masih sangat memprehatinkan.

Terlihat antrian belasan Becak Motor (Bentor) yang sedang ngetem menunggu antrian penumpang di pinggir jalan DI. Panjaitan Kuwarasan Baleharjo Kec. Pacitan Kab. Pacitan, menurut pengakuan ketua paguyuban bentor Suprapto (48) warga Sidoharjo, di pangkalan RS.dr. Darsono Pacitan, setelah pandemi covid - 19 usai ternyata masih membutuhkan perhatian dari Pemerintah Daerah terutama bantuan langsung tunai.

"Kami tak mampu berbuat banyak, kami tak bisa menyuarakan aspirasi  kepada Bupati dan Anggota Dewan,  beliau adalah bapak kami beliau adalah wakil kami, dan semoga suara kami lewat mediaportalpacitan.com bisa didengar kesulitan kami, " keluh kesah ketua paguyuban bentor Pacitan.

Priya yang sudah bertahun - tahun menggeluti sebagai profesi penarik bentor mengakui, sejak pandemi covid - 19 sampai covid - 19 pulang ke Wuhan, pendapatan mereka pas - pasan.
 
"Di musim pandemi kemarin pendapatan kami  rata - rata  Rp. 10 ribu perhari dan hari ini ada peningkatan lima ribu, jadi sejak pukul 07.00 Wib sampai pukul 13.00 Wib kami dan teman - teman maksimal hanya Rp. 15 ribu, itupun yang Rp. 10 ribu kami buat makan + minum Rp.10 ribu masih ada  sisa Rp. 5 ribu rupiah. Itupun tak menentu, ada kalanya tidak ada sama sekali," aduan Suprapto dengan nada memelas.

Hal serupa juga disampaikan mbah Sarno Warga Keluarahan Baleharjo rekan seprofesi Suprapto. Bagi mbah Sarno pendapatanya semakin hari semakin miris, kadang kala kebutuhan modal bbm saja masih harus berpikir panjang bak pejabat eslon II  bahas program. Oleh karena itu saat ini ia lebih memilih diam dan menerima keadaan.

" Semoga yang saya harapkan pihak pejabat baik itu dari Wakil Rakyat   (Legislatif) sampai ke Pejabat Eksekutif berkenan mendengarkan jeritan kesulikan kami," tutur mbah Sarno dengan nada penuh harap.

Editor.           : Agus Hermawan

Pewarta.      : Waliyadi

Tidak ada komentar: