Miris, Sunarno Salah Satu Petani Yang Kelaparan Di Atas Lumbung Padi. - mediaportalpacitan.com

Breaking

SELAMAT DATANG DI MEDIA PORTAL PACITAN

Jumat, 20 Mei 2022

Miris, Sunarno Salah Satu Petani Yang Kelaparan Di Atas Lumbung Padi.

Jum'at, 20 Mei 2022

MediaportalPacitan.com.
Pacitan - Seperti kata pepatah, bagaikan ayam mati di atas lumbung padi. Nyaris begitulah keadaan Sunarno (49) yang mengalami nasib kurang beruntung dalam ekonomi dan kehidupan sosisl. Pria yang suka kerja serabutan dan beralamat di RT.02/ RW. 06 dusun Ngapak Desa Losari Kec. Tulakan ini, nyaris tidak memiliki rumah yang layak. 
 
Bangunan sederhana yang dihuni Sunarno dengan istri kedunya bersama kedua anaknya, sangat mengiris hati. Tidak ada tembok rumah yang bisa membatasinya dari udara dan alam lepas. Lengkap sudah Suparno dalam ke papaan. Serasa ujian Sunarno belum cukup, karena alasan ekonomi itu, sang isteri pamit kerja merantau, tiba-tiba pulang dengan perut buncit. Bayi dalam kandungan sang isteri itu pun ditinggalkannya sekali lagi dan jadilah anak kedua dalam keadaan disabilitas alias tunawicara. Entah kemana isteri pertamanya tak tentu rimbanya. Seperti beban seluruh dunia ia tanggungkan diatas pundaknya.

Saat ditanya usahanya untuk menopang ekonomi keluarga, Narno, demikian ia biasa di sapa, menjawab, "Saya berusaha bertani di lahan sendiri yang kecil dan kurang subur. Makanya, masih saya sambi menderes kelapa dan menganyam bambu bikin cikrak atau capil. Nyatanya belum cukup juga, meski hanya untuk sekadar makan. Apalagi untk memperbaiki rumah. Beginilah peruntuntungan saya agaknya," dengan suara berat dan tertahan. 

Patut disayangkan kok ya masih ada warga Pacitan yang rumahnya sudah tidak layak huni dan belum tersentuh bantuan apapun dari Pemerintah. 
Salah seorang sahabat Narno sewaktu belajar di Ponpes Nurudzolam, Bleber, Desa Sidomulyo Kecamatan Kebonagung, Khoiruddin, yang berkunjung ke rumahnya Senin (16/05) menyatakan,  "Sunarno sejak sebelum ada pandemi covid 19 sampai saat ini belum pernah sama sekali mendapat batuan dari pemerintah baik PKH, BLT maupun bantuan yg lain." Khairuddin melanjutkan, "Terus terang saya sendiri tdk bisa berbuat banyak krn keterbatasan saya sendiri. 
Tapi saya berharap semoga ada para dermawan yang bisa membantu meringankan beban sahabat saya itu. Para aghniya' dan pembaca yang terketuk untuk mengulurkan bantuan bisa mengontak 082142966428."

Hal senada disampaikan Aka, Ketua Divisi Advokasi LSM AMPuH, "Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada Bupati Pacitan cq Kepala Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Pacitan, keadaan seperti yang dialami Sunarno itu tidak sepatutnya terjadi. Ada banyak program jaring sosial dan atau BPJS lainnya. Masak semuanya tidak mampu menjaring orang semisal dia. Rasanya jadi seperti parodik dan satiris yang menyayat ulu hati, jika kita melihat betapa megah musium SBY dan hiruk pikuk mudik beliau beserta wadyobolo sagotrah. Tetapi pada saat bersamaan ada orang semacam Sunarno di Losari. Saya khawatir ada banyak Sunarno Sunarno lain di Pacitan. Miris"

Editor.          : Agus Hermawan

Kontributor : Heri Bahtiar

Tidak ada komentar: